Sabtu, 19 Februari 2011

Usui Traditional Reiki

Usui Traditional Reiki
 
Usui Traditional Reiki (UTR) merupakan tradisi Reiki yang diperkenalkan oleh Ny. Hawayo Takata. Seperti diketahui Ny. Hawayo Takata adalah orang yang pertama kali memperkenalkan Reiki ke dunia barat, tepatnya di Amerika Serikat (USA). Ny. Hawayo Takata mempelajari Reiki untuk pertama kalinya di Jepang, setelah ia mengalami penyembuhan melalui teknik Reiki. Ia mempelajari Reiki dari Dr. Chujiro Hayashi, seorang dokter dari angkatan laut kekaisaran Jepang.

UTR memiliki struktur yang berbeda dengan Reiki "asli", yaitu Usui Reiki Ryoho (URR). UTR lebih berorientasi untuk pengajaran kepada masyarakat modern. Oleh karena itu UTR disebut juga sebagai Hayashi-Takata Reiki, dan dianggap sebagai Western Reiki yang pertama.



Secara historis, seluruh tradisi maupun varian Reiki yang dikenal di dunia moderen saat ini, seluruhnya berakar atau memperoleh ide dari Usui Traditional Reiki (UTR). Di sisi lain, URR sebagai Reiki "asli" memiliki pola pengajaran yang agak berbeda dan masih sangat tradisional. URR dapat dipelajari di Jepang melalui Usui Reiki Ryoho Gakai.
Usui Traditional Reiki (UTR) merupakan tradisi Reiki yang diperkenalkan oleh Ny. Hawayo Takata. Seperti diketahui Ny. Hawayo Takata adalah orang yang pertama kali memperkenalkan Reiki ke dunia barat, tepatnya di Amerika Serikat (USA). Ny. Hawayo Takata mempelajari Reiki untuk pertama kalinya di Jepang, setelah ia mengalami penyembuhan melalui teknik Reiki. Ia mempelajari Reiki dari Dr. Chujiro Hayashi, seorang dokter dari angkatan laut kekaisaran Jepang.
UTR memiliki struktur yang berbeda dengan Reiki "asli", yaitu Usui Reiki Ryoho (URR). UTR lebih berorientasi untuk pengajaran kepada masyarakat modern. Oleh karena itu UTR disebut juga sebagai Hayashi-Takata Reiki, dan dianggap sebagai Western Reiki yang pertama.
UTR sangat disarankan untuk dipelajari oleh siapapun juga berminat terhadap teknik Reiki. Walaupun UTR relatif sederhana, tetapi memiliki unsur pengajaran yang lengkap dan efektif, sehingga disarankan sebagai tradisi Reiki pertama yang harus dikuasai oleh peminat Reiki. Jika UTR telah dipahami dengan baik, maka tradisi Reiki lainnya akan mudah dipahami pula, karena perbedaan keilmuan antara satu tradisi Reiki dengan tradisi Reiki lainnya relatif hanya sedikit dan tidak mendasar.

UTR terdiri dari 3 tingkatan, yaitu Reiki 1, Reiki 2, dan Reiki 3 (Master). Masing-masing tingkatan memiliki cakupan kemampuan sebagai berikut :
- Reiki 1
Praktisi mulai dapat menyerap Reiki dari alam semesta (channeling) dan menyalurkannya untuk berbagai keperluan, terutama untuk penyembuhan diri sendiri (Self Healing) dan penyembuhan ke orang lain (Other Healing).

- Reiki 2
Praktisi memperoleh 3 buah simbol Reiki, yaitu : Chokurei, Seiheiki, dan Honshazeshonen. Simbol-simbol ini bermanfaat untuk kebutuhan-kebutuhan khusus tergantung dari fungsi masing-masing simbol.

- Reiki 3 (Master)
Praktisi memperoleh simbol Master, yaitu Daikomio, dan memperoleh hak spiritual untuk dapat memberikan attunement kepada orang lain.

http://privatreiki.com/blog/

Shamballa Multidimensional Healing

Shamballa Multidimensional Healing

 

  Shamballa adalah suatu Metode Penyembuhan yang bersifat Multi Dimensi serta suatu jalan untuk mempercepat perkembangan Kesadaran Spiritual manusia dalam tujuan untuk penyatuan kepada Tuhan YME.

Banyak teknik-teknik dan cara-cara yang ditambahkan pada metode atau teknik-teknik Reiki dari Dr. Mikao Usui. Karena itulah metode ini kita namakan Metode Shamballa.
Sekali anda diinisiasi ke jalan Cahaya Ilahi Reiki, maka attunement itu akan anda miliki untuk selamanya.
Di masa lalu anda sudah pernah diattune Reiki dan anda sekarang berada pada masa dimana anda kembali disadarkan akan kemampuan Reiki anda.

Dengan menggunakan Metode Shamballa pada diri anda sendiri maupun kepada orang lain, maka anda akan mengalami Perkembangan Spiritual yang pesat dalam tujuan Pencerahan ( En-lightened) atau Penyatuan dengan Yang Maha Kuasa.

Sebagian besar metode-metode di Jaman Atlantis Kuno seperti Shamballa ini sudah sejak ribuan tahun sirna dari planet bumi ini.

Manfaat menerima Inisiasi Shamballa

  • Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa ( Sumber Cinta Kasih tanpa Pamrih) serta mudah menggali potensi-potensi atau kemampuan spiritual secara penuh dalam kehidupan ini ( Indera ke-enam, Pewaskitaan dll ).
  • Dapat menjadi Penyalur energi untuk menyembuhkan diri sendiri, orang lain, binatang dan menyuburkan tanaman. 
  • Kemampuan penyembuhan jarak jauh tanpa harus datang ke tempat pasien.
  • Peningkatan Energi dan Vibrasi tubuh setelah diinisiasi Shamballa adalah minimal 3 X lipat dibandingkan Reiki tingkat 3 A.
  • Memperkuat lapisan tubuh terhadap pengaruh energi negatif ( black magic, santet, gangguan jin dll ).
  • Memperkuat kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dan membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit. Tidak ada kontradiksi dengan pengobatan medis lainnya ( Dokter, akupuntur, tenaga dalam, obat tradisional, chi kung, terapi laser, dll ).
  • Untuk kecerdasan otak ( baik bagi autisme / lambat belajar, sulit konsentrasi, suka bingung, kepikunan/sering lupa dll ). Baik diberikan kepada para Pelajar dan Para Manula.
  • Membantu orang yang suka bermeditasi dalam peningkatan Kesadaran Spiritualnya.
  • Baik diberikan untuk penderita penyakit parah / kronis ( tumor, kanker, ginjal, diabetes, jantung, asam urat dll) supaya dapat menyembuhkan dirinya sendiri secara lebih intensif baik untuk penyembuhan penyakit maupun mengurangi rasa sakit yang berlebihan.
  • Memperlambat proses penuaan sehingga kulit lebih halus dan awet muda.
  • Membantu dan menunjang teknik dan profesi penyembuhan lainnya ( Pijat, Refleksi, Akupunturis, Praktisi Prana, Praktisi Reiki, Tenaga Dalam /Chi Kung, Dokter, Psikolog, Shinshe dll ).

Shamballa Tingkat 1 ( Basic )

  • Peningkatan energi dan Vibrasi tubuh setelah diinisiasi Shamballa Tingkat Basic ( Pertama) adalah 3 X lipat dibandingkan Reiki Tingkat 3 A.
  • Inisiasi Shamballa Basic dimana didalamnya termasuk pengaktifan secara pasif medan-medan energi spiritual seseorang.
  • Inisiasi Shamballa Basic dimana didalamnya termasuk pengaktifan secara pasif medan-medan energi spiritual seseorang
  • Cakra-cakra yang kembali diperbesar adalah Cakra Mahkota, Cakra Telapak Tangan, Cakra Ujung-ujung jari, Cakra Solar Plexus, Cakra Jantung, Cakra Telapak Kaki termasuk pengaktifan 12-Pointed Star pada cakra jantung, Earthstar / Cakra Bumi pada cakra telapak kaki.
  • Semua penyelarasan / Inisiasi Shamballa yang diberikan sifatnya adalah permanen. Jadi tidak ada yang dapat membatalkannya kecuali seseorang sudah berpaling dari Jalan Ilahi.
  • Semua Filosofi dalam Reiki tetap digunakan dan dilakukan dalam Shamballa.


Shamballa Tingkat Advanced ( Tingkat 2 ) :

  • Peningkatan Energi dan Vibrasi tubuh setelah diinisiasi Shamballa Advanced adalah 3 X lipat dibandingkan Shamballa Basic.
  • Pembangkitan Kundalini dan diperbesarnya Jalur Shumsumna.
  • Penyembuhan Karma dan Pengaktifan 12 Strands DNA manusia.
  • Penyembuhan Jarak Jauh secara Multi Dimensi & Pengobatan ( Virus).
  • Pembersihan Ruangan dari Energi- energi negatif dan makhluk-makhluk yang tidak sesuai dengan Jalan Tuhan.
  • Pemberian Energi untuk memperlancar rejeki, kesehatan, memperbaiki energi Im Yang rumah ( fengshui).
  • Pemberian Energi untuk memperlancar rejeki, kesehatan, memperbaiki energi Im Yang rumah ( fengshui).

Shamballa Tingkat Master (Tingkat 3) 

  • Mempunyai kemampuan seperti yang disebutkan pada tingkat 1 dan tingkat 2.
  • Dapat memberikan SMH Tingkat 1

Shamballa Tingkat Master Teacher (Tingkat 4)

  • Mempunyai kemampuan seperti yang disebutkan pada tingkat 1 dan tingkat 2. 
  • Dapat memberikan SMH semua Tingkatan

http://www.arogyakaruna.org/


UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI KAMI .........
JARAK JAUH ............
PRIVATE  ..................
atau KOMUNITAS ...............
 

Fisika Modern Bersua Sufisme

Fisika Modern Bersua Sufisme
Judul ini bisa langsung digugat: apa mungkin mengkaitkan Sufisme dan Fisika Modern? Sufisme atau tasawuf biasanya dikaitkan dengan tazkiyat al nafs (mensucikan diri), ishlah al qalb (pembersihkan hati) dari akhlak-akhlak tercela, pendekatan diri kepada Tuhan serta kehidupan spiritual lainnya. Sementara Fisika merupakan ilmu modern untuk menerangkan interaksi antara energi dan materi mulai dari partikel-partikel elementer seperti quark, elektron, dan proton sampai benda-benda makroskopis seperti bintang dan galaksi. Fisika berkaitan dengan materi yang tangible (dapat dipegang) atau hal-hal yang dapat diterangkan secara rasional.

Titik kontras yang lain adalah pandangan awam bahwa belajar tasawuf atau menjadi sufi sering disalahartikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang egoistik. Untuk mencapai tujuan, seorang sufi dipersepsikan musti meninggalkan kehidupan material keduniaan, meninggalkan keramaian, mengasingkan diri dari pergaulan manusia, bahkan sampai ekstrimnya berhubungan dengan manusia hanya akan menganggu dirinya untuk bercengkerama dengan Tuhan. Sementara untuk belajar Fisika, yang pertama kali dihadapi adalah benda yang ditemui sehari-hari, dan kemudian dilihat sifat dan perilaku material, serta kemudian dilakukan percobaan atau pengamatan di laboratorium atau di lapangan sehingga ditemukan hukum-hukum Fisika yang obyektif, dapat diulang dan konsisten. Hal-hal yang bersifat spiritual atau yang tidak rasional harus ditinggalkan di Fisika. Belajar Fisika dapat dilakukan oleh semua orang pada semua jenjang, namun untuk belajar menjadi sufi seseorang harus melewati suatu maqam-maqam tertentu yang tidak mudah.

Sekilas tampak sekali susah mencari titik temu antara keduanya, perbedaan-perbedaan tersebut terjadi makin jelas antara Fisika klasik (Newtonian) dengan praktek-praktek yang tampak dari luar dari Sufisme. Namun dalam tatanan Fisika modern dan filosofi Sufisme ternyata terjadi banyak kemiripan. Sebagai contoh: bahasa yang digunakan Fisika modern dan Sufisme merupakan bahasa metafora. Hal ini merujuk kepada suatu realitas yang lebih dalam, pada hal-hal yang tidak dapat diterangkan, paradoks dan yang tidak masuk akal. Penjelasan metafora untuk menyatakan misteri yang tersembunyi dari realitas metafisik dan energi-energi di luar pemahaman manusia.

Sebelum masuk lebih jauh pada kaitan sufisme dan Fisika modern, ada baiknya gambaran tentang Fisika klasik kita lihat kembali. Konsep filosofis Fisika klasik adalah analitik, mekanistik dan deterministik. Bahkan cenderung reduksionis untuk mengambarkan alam semesta mengikuti filosofi Descartes dan Bacon. Dalam Fisika Newtonian ini semua fenomena yang ada di semesta dapat diurai secara analitik berdasarkan hukum-hukum Fisika yang pasti. Pada dasarnya apabila kondisi awal suatu keadaan diketahui dan semua medan gaya yang berpengaruh diperhitungankan maka perilaku suatu benda (posisi dan momentum) untuk waktu berikutnya dapat ditentukan. Hukum Fisika ini dapat diterapkan mulai dari hal sederhana seperti benda jatuh bebas sampai perhitungan posisi planet-planet dalam tatasurya. Salah satu contoh yang menakjubkan dari hasil perhitungan Fisika Newtonian ini adalah ramalan tentang waktu gerhana bulan atau matahari sampai dalam orde detik dan ternyata cocok dengan hasil pengamatan.

Tidak dapat disangkal bahwa cara berpikir Fisika klasik ini telah memicu kemajuan teknologi yang dimulai dengan revolusi industri di Eropa. Mesin-mesin dirancang dengan disain yang berdasarkan perhitungan analitik-mekanistik yang pasti. Dan dalam tatanan filosofi, alam semesta merupakan mesin raksasa yang berputar secara terus-menerus dan dapat diprediksi. Disini hal-hal yang berbau mistik seperti peran dewa-dewa, roh nenek moyang, kekuatan supranatural, dan mahluk halus tidak ada lagi dalam hidup manusia. Bahkan Tuhan pun cenderung untuk dinihilkan. Kalaupun Tuhan dianggap ada, maka peran Tuhan sudah sangat direduksi sebagai sekedar pencipta awal, dan kemudian alam “ditinggalkan” untuk berputar sendiri setelah dilengkapi dengan hukum-hukum Fisika.

Kesuksesan Fisika Newtonian ternyata hanya berlaku pada dunia makroskopis, dunia kasat mata dan pada benda yang bergerak dengan kecepatan jauh di bawah kecepatan cahaya. Di awal abad ke dua puluh, Fisika klasik terbukti gagal untuk menjelaskan fenomena mikroskopik pada skala atom. Seolah-olah ada revisi edisi ulang ilmu Fisika, muncullah dua cabang ilmu Fisika Modern yaitu Fisika Kuantum yang dibidani oleh Bohr, Heisenberg, Schrödinger dan lain-lain, dan Teori Relativitas yang diungkapkan Einstein.

Fisika Kuantum mempunyai implikasi yang sangat luas pada perubahan peradaban manusia. Penjelasan tentang atom, molekul dan zat padat telah melahirkan material semikonduktor, laser dan chips mikroskopis yang pada gilirannya menghasilkan akselerasi kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Sementara Teori relativitas Einstein dapat ditarik untuk menerangkan kosmologi tentang asal usul semesta, disini diperoleh gambaran bahwa alam semesta berasal dari suatu titik big bang (dentuman besar) dan berkembang serta berekspansi secara terus menerus.

Implikasi filosofis Fisika Kuantum lebih dahsyat, diantaranya tentang prinsip ketidakpastian Heisenberg dan participating observer (hasil eksperimen selalu tergantung pada pengamat dan suatu realitas tidak akan terjadi sebelum kita benar-benar mengamatinya). Dalam dunia sub-atomik, hukum Fisika tidak lagi merupakan suatu kepastian, tetapi gerak partikel diatur oleh konsep probabilitas. Pandangan terakhir ini yang menyangkut indeterminisme menimbulkan kontroversi yang cukup ramai.

Dalam teori Kuantum setiap keadaan partikel (posisi, momentum, energi dst.) dihubungkan berdasarkan suatu eksperimen. Ketika formulasi telah dirumuskan maka perilaku partikel dapat diprediksi. Schrödinger menunjukkan bahwa perilaku partikel dapat ditunjukkan oleh sebuah persamaan matematis gelombang. Namun persamaan ini tidak memberi informasi apa-pun tentang keadaan partikel sebelum suatu eksperimen benar-benar dilakukan, dengan perkataan lain persamaan tersebut meramalkan dua hasil kemungkinan secara sepadan. Dalam percobaan celah ganda, tampak bahwa hasil pengamatan tergantung kepada cara eksperimen dilakukan. Partikel tersebut tidak punya sifat “asli”.

Oleh para Fisikawan konsekuensi indeterminisme ini biasanya dilukiskan secara dramatis dalam sebuah “eksperimen” yang dikenal dengan kucing Schrodinger (Dewitt, 1970). Kucing ini bisa dalam dua keadaan skizofrenik sekaligus yaitu hidup dan mati. Tentu saja semua ini merupakan bahasa metafora dari ketidakmampuan fisikawan untuk menerangkan keadaan “yang sesungguhnya” terjadi. Namun hal tersebut seperti keadaan partikel yang bisa sekaligus gelombang merupakan konsekuensi pengembangan teori Kuantum.
 
Albert Einstein sendiri sangat tidak nyaman dengan konsekuensi terakhir ini. Meskipun pada masa mudanya Einstein turut serta dalam membangun teori Kuantum (pada kasus efek fotolistrik) namun Einstein tua justru merupakan seorang penentang konsekuensi filosofis teori Kuantum, sampai-sampai dia berucap “Tuhan tidak bermain dadu”. Dalam debat melawan Bohr dan kawan-kawan, argumentasi Einstein tentang determinisme selalu dapat dipatahkan. Sehingga sampai saat ini teori Kuantum yang meskipun “agak edan” tetapi terbukti merupakan teori yang dapat menerangkan dunia mikroskopis dan mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih jauh tentang konsep participating observer, pola hasil yang akan diperoleh dalam suatu eksperimen sangat ditentukan oleh pengamat atau dengan perkataan pengamat menentukan hasil. Ini bukan penelitian sosial tetapi penelitian tentang materi sub-atomik. Lebih jauh lagi sesuatu benda mikro tidak punya makna apa-apa sebelum benar-benar diamati. Oleh karena itu diperlukan suatu mahluk yang memiliki kesadaran (consciousness) untuk menjadikan sesuatu benda menjadi “real”. Tanpa pengamat, maka semesta ini tidak akan ada.

Disini mulai jelas titik singgung antara Fisika modern dengan sufisme atau mistisisme Timur lainnya. Kita dapat lihat dari salah satu potongan syair Rumi:

"Aku adalah kehidupan dari yang kucintai
Tempatku tanpa tempat, jejakku tanpa jejak,
Bukan raga atau jiwa; semua adalah kehidupan dari yang kucintai".

Juga kita dapat lihat pendapat Ibnu Arabi dalam Fushush al-Hikam:

"Kosmos berdiri diantara alam dan al Haqq, dan antara wujud dan non eksisteni. Ia bukan murni wujud dan bukan murni non-eksistensi. Maka dari itu kosmos sepenuhnya tipuan, dan kalian membayangkan bahwa ini al Haqq, namun sebetulnya bukan al Haqq. Dan kalian membayangkan bahwa ini makhluk, namun ini bukan makhluk".

Bahasa Rumi “Tempatku tanpa tempat, jejakku tanpa jejak” atau ungkapan Ibnu Arabi tersebut sangat memiliki kemiripan dengan Mekanika Kuantum yang juga mengungkapkan tentang “hidup yang juga mati, mati yang juga hidup”. Jelas sekali bahasa metafora yang digunakan disini.

Selanjutnya dalam kerangka teori relativitas juga dimungkinkan dibuat suatu kerucut ruang-waktu: masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang. Dalam hal ini –secara matematik– ada bagian yang berada di luar kerucut ruang waktu ini, sehingga dapat dikatakan di luar dunia fisik ini yang kita tempati ini masih ada kemungkinan “dunia lain”. Hal ini juga didukung oleh teori Kuantum yang menawarkan many worlds interpretation atau interpretasi banyak dunia yang diungkapkan oleh Everett pada tahun 1957. Artinya alam semesta yang kita tempati ini bukan satu-satunya. Hal ini serupa dengan yang dikatakan oleh Rumi tentang hati yang bisa menuju ke “Pintu-pintu ke dunia lain.”

Rumi menulis dalam puisi yang lain “Sang Sufi bermi'raj ke 'Arsy dalam sekejap, sang zahid membutuhkan waktu sebulan untuk sehari perjalanan.” Meskipun puisi ini sedikit menunjukkan nada yang agak sombong dari Sang Sufi, namun jelas menunjukkan adanya keserupaan dengan konsep relativitas pada Fisika modern.

Para ahli astrofisika modern telah menghitung bahwa setidaknya ada 15 trilyun galaksi sejak permulaan penciptaan —big bang— dan galaksi-galaksi tersebut dalam kosmos mengikuti suatu siklus seperti yang dijelaskan oleh sufi yaitu kelahiran, pertumbuhan, kematian dan pembangkitan kembali. Bintang-bintang, seperti manusia, tidak pernah sebenarnya mati, namun beberapa bahan dasar seperti besi, karbon, oksigen dan nitrogen secara terus-menerus didaur-ulang dalam ruang sebagai debu kosmis, bintang baru, tanaman dan kehidupan. Semua dalam alam semesta yang berekspansi terdiri dari energi, dan energi secara sederhana berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain untuk selanjutnya naik menuju (cosmic ascent) kepada Allah.

Pencarian padanan antara sufisme dan Fisika modern dapat terus dilakukan terutama dalam masalah yang berkaitan dengan semesta lain, dunia ghoib, pengkerutan waktu, ketidakpastian, “hidup tetapi mati”, kesadaran dapat mempengaruhi materi, “ada tetapi tidak ada”, siklus kehidupan dan asal usul semesta.

Beberapa hal dapat dengan mudah dapat dicerna, namun lebih banyak lagi yang merupakan bahasa metafora karena susahnya menuliskan realitas yang sesungguhnya. Mungkinkah kesulitan ini karena keterbatasan bahasa manusia atau keterbatasan kemampuan logis manusia? Atau semua ini merupakan harta tersembunyi sebagaimana yang diungkapkan oleh sebuah hadist qudsi: Allah telah berkata “Aku adalah harta tersembunyi yang perlu disingkap, Aku ciptakan semesta sehingga Aku dapat diketahui”

Kita biarkan pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang tidak terjawab, namun mengikuti “semangat teori Kuantum” yang maju terus memberikan kontribusi penting pada peradaban manusia meskipun telah meninggalkan Einstein dalam kegelisahan interpretasi. Adakah sekarang manfaat praktis yang dapat ditarik dari mengkaitkan sufisme dan Fisika modern?

Sudah saatnya para fisikawan mempelajari istilah yang sudah biasa di Fisika namun merujuk pada entitas yang berbeda dalam sufisme, yaitu energi. Di Fisika, istilah energi menunjukkan suatu besaran yang sangat real, sementara di sufisme istilah ini lebih abstrak. Para ahli sufi sebenarnya meminjam istilah ini karena ada keserupaan, meskipun pada dasarnya berbeda. Sudah beratus-ratus tahun terbukti secara empiris bahwa para ahli sufi mampu menggunakan suatu jenis energi metafisik yang berasal dari Yang Maha Kuasa untuk berbagai keperluan seperti penyembuhan sakit fisik dan non fisik. Para ahli sufi sendiri sebenarnya tidak mengerti bagaimana proses penyembuhan ini terjadi kecuali dengan sepenuhnya melakukan kepasrahan kepada Allah SWT. Disini fisikawan dapat melakukan penjelasan hal ini karena memang dimungkinkan dalam teori Kuantum bahwa kesadaran dapat mempengaruhi materi (mind over matter).
      ...
Hal ini hanya merupakan salah satu contoh manfaat real untuk kemanusiaan. Akan muncul sekali banyak manfaat bila dilakukan eksplorasi secara seksama hubungan antara sufisme dan Fisika modern.

Wallahu a’lam bishawab.

Muhammad Hikam Staf Pengajar Fisika FMIPA Universitas Indonesia dan Penelaah Naqshbandi-Haqqani

Pengenalan Energy Alam

Kosong adalah isi dan isi adalah Kosong

Prase ini dimana memiliki suatu keunikan dalam pengartiannya. Jika kita telaah lebih dalam, Isi adalah kosong dan Kosong adalah isi memiliki arti yang cukup dalam dan mengandung makna kebenaran sejati di dunia ini.

Yang Isi itu Kosong. semua benda nyata sebenarnya kosong. seperti dalam fisika kita mengetahui suatu benda terdiri dari banyak molekul, molekul dibentuk oleh atom, atom terdiri dari partikel-partikel dan partikel merupakan gabungan dari energi quanta, dimana energi quanta terdiri dari Energi - energi fibrasi(getaran). Dari Benda sampai partikel, kita masi bisa melihatnya. tetapi Quanta dan energi Fibrasi kita susah untuk melihatnya atau tidak terlihat atau kosong. Jika kita melihat mobil, mobil kita pecah jadilah molekul besi, molekul besi kita pecah lagi jadilah atom, atom kita pecah lagi, jadilah partikel, dan jika partikel kita pecah lagi jadilah Quanta, disini bisa membuktikan bahwa mobil tersebut hanyalah benda kosong jika kita lihat kebenaranya.

Dari penjelasan tadi, Semua hal di dunia ini sebenarnya terdiri dari energi Fibrasi dan Energi Quanta yang kosong. Semua hanyalah benda tidak nyata, alias ilusi. Karena ketidak nyataan itu, semua hal di dunia ini tidaklah abadi. Karena merupakan benda tidak nyata, semua hal pun akan kembali menjadi tidak nyata kembali.


Dari penjelasan tadi, Semua hal di dunia ini sebenarnya terdiri dari energi Fibrasi dan Energi Quanta yang kosong. Semua hanyalah benda tidak nyata, alias ilusi. Karena ketidak nyataan itu, semua hal di dunia ini tidaklah abadi. Karena merupakan benda tidak nyata, semua hal pun akan kembali menjadi tidak nyata kembali.
osong adalah isi, banyak arti di prase ini, misalnya disemua hal yang kosong sebenarnya berisi, berisi energi Quanta. bisa kita mencontohkan, di balon yang kita tiup. Kenapa balon bisa menggelembung jika kita tiup? karena kita memasukkan udara, tapi apa kita bisa melihat udara? tidak kan? disana bisa kita lihat kalo yang kita masukkan adalah hal yang kosong ke dalam balon itu. Tapi balon itu menggelembung seolah ada benda yang nyata kita masukkan. bukan begitu?
Kosong adalah isi, semua yang kosong adalah cikal bakal suatu yang isi. Percaya tidak percaya, kita semua berasal dari kekosongan, berasal dari energi Fibrasi dan Quanta. Percaya atau tidak, rumah kita atau mobil kita semua berasal dari kekosongan, berawal dari Ide. Ide merupakan hal yang kosong, bukanlah benda nyata, tetapi benda khayal. setelah itu dari Ide untuk membuat rumah kita membeli bahan bangunan. dimana tidak kita sadari bahan bangunan itu pun berawal dari Ide dan semen misalnya, itu pun berasal dari Energi kuanta yang di bentuk, menjadi partikel, setelah itu digabungkan menjadi atom, setelah digabungkan menjadi molekul senyawa, setelah itu di bentuk menjadi semen. Semua Hal Berasal dari Ketiadaan. Ide sendiri, jika kita telaah dari Otak, Ide merupakan buah pikiran dimana pikiran adalah bahasa otak, dan merupakan benda yang dibentuk otak. Jadi, mungkin membingungkan, iya, karena memang tidak harus dipikirkan tetapi dirasakan. otak tidak akan bisa mencapai hal itu dengan logika yang rendah, tetapi dengan perasaan itu akan kita rasakan.
Dari semua penjelasan diatas kita bisa simpulkan. Semua hal didunia ini adalah semu, semua hal di dunia ini adalah ketiadaan. Tidak ada yang nyata. Dunia dipenuhi dengan energi Quanta dan energi Fibrasi. Seperti nasehat ayah saya kepada saya. " Dunia dipenuhi oleh energi Quanta yang selalu siap kapan saja kamu bentuk, samakan gelombangmu dengannya, dan bentuklah dia sesuka hatimua, semua hal akan tercapai". Dari sana saya menyadari, energi itu memang gampang di bentuk, asal kita percayakan semua padanya.